BERITA UTAMAPAPUA

24 Pustu di Merauke Belum Dioperasikan, dr. Muskita: Tenaga Kesehatan Terbatas

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
22
×

24 Pustu di Merauke Belum Dioperasikan, dr. Muskita: Tenaga Kesehatan Terbatas

Share this article
IMG 20230108 WA0013
Kabupaten Merauke

Merauke, fajarpapua.com– Sebanyak 24 dari 147 Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kabupaten Merauke hingga kini belum dapat dioperasionalkan.

Belum dioperasikannya Pustu tersebut, karena saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke kekurangan tenaga kesehatan.

ads

‘’Kendala yang kita hadapi petugasnya yang masih terbatas. Jadi dari 147 Pustu 24 Pustu belum bisa kita operasionalkan,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita.

Muskita menjelaskan kebanyakan Pustu yang belum beroperasi itu berada disejumlah wilayah pedalaman sepertibKimaam, Waan, Tabonji dan daerah lainnya.

“Selain tingkat kesulitan medan yang tinggi juga karena petugas kita yang masih sangat terbatas,’’ jelasnya.

Terkait insentif bagi petugas kesehatan yang bekerja di Pustu, Muskita besaran insentif yang diberikan berbeda berdasarkan tempat tugas dan kualifikasi pendidikan.

Mantan Direktur RSUD Merauke ini mencontohkan untuk dokter yang bertugas daerah sangat terpencil, besaran insentif Rp 13 juta perbulan, sedangkan di daerah terpencil antara Rp 9-10 juta perbulan.

Meski demikian lanjutnya, untuk tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas relatif cukup dengan rata-rata 24 petugas untuk yang memiliki layana rawat inap.

“Kecuali Puskesmas Waan yang jumlah Nakesnya belum sampai 20 orang. Namun untuk kualifikasi kita masih kurang. Misalnya, untuk dokter gigi. Beberapa Puskesmas yang sangat terpencil belum ada dan tenaga-tenaga lain seperti untuk Laboratorium dan gizi juga belum tersedia,” urainya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *