BERITA UTAMAJayapuraPAPUA

Seribuan Warga Kabupaten Jayapura Ditemukan Mengidap Penyakit TBC

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
8
×

Seribuan Warga Kabupaten Jayapura Ditemukan Mengidap Penyakit TBC

Share this article
IMG 20230119 WA0032
Pertemuan Kader TBC se Puskesmas Kabupaten Jayapura membahas program TBC

Jayapura, fajarpapua.com– Seribuan warga di Kabupaten Jayapura terdeteksi penyakit tuberkulosis (TBC). Pada tahun 2022 di Kabupaten Jayapura, tercatat ada 1.128 orang pasien mengidap penyakit TBC.

Penanggung Jawab TBC Kabupaten Jayapura, Alfonsina Rumbino mengatakan, kasus TBC di Kabupaten Jayapura masih tinggi. Pada tahun 2021 hingga 2022 ada sekitar 40 persen orang terdeteksi penyakit ini di wilayah Kabupaten Jayapura.

ads

“Kasus TBC di Kabupaten Jayapura masih tinggi, tahun ini naik 1.128 pasien atau 72 persen dari target nasional 90 persen. Kabupaten ini urutan ke 7 dari beberapa kabupaten di Provinsi Papua,”ujar Alfonsina Rumbino, usai melakukan pertemuan program TBC dengan Kader TBC se Puskesmas Kabuapaten Jayapura, Kamis (19/1/2023).

Dia mengatakan, masih banyak warga yang belum mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit TBC sehingga penyebaran cepat dan tinggi. Penemuan kasus TBC di Kabupaten Jayapura dibantu oleh Kader TBC yang konsen dalam penemuan penyakit ini.

“Tingginya penyakit TBC didaerah ini akibat penularan yang tinggi. TBC ini kan menular berpindah dari satu orang ke orang lain artinya satu orang positif TBC dia beresiko kepada 8 orang sampai ke 10 orang,”tuturnya.

Lebih lanjut Alfonsina Rumbino menjelaskan, penyebab penyakit TBC di Kabupaten Jayapura masih tinggi karena pengaruh pola hidup masyarakat dan juga mobilisasi masyarakat yang datang ke Sentani.

Untuk menurunkan penyakit TBC pada masyarakat, kata dia, pihaknya melakukan pertemuan dengan kader-kader TBC yang ada di semua Puskesmas Kabupaten Jayapura dan menginput data kasus TBC, serta memberikan penyegaran tentang indikator penyakit ini agar mereka kedepan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam menangani pasien.

“Pasien penyakit TBC ini ditemukan saat mereka datang berobat dan juga dapat melalui survei TBC berdasarkan kasus. Jadi ketika pasien tersebut ditemukan TBC makan wajib dilakukan pemeriksaan pada keluarga satu rumah,”ungkap Alfonsina Rumbino.

Ia menambahkan, jika ada warga menderita batuk lebih dari dua minggu sebaiknya melakuka pemeriksaan ke dokter. “Kalau setelah diperiksa ada gejala perlu ditangani akan ditangani dilokasi maupun di Puskesmas,”sambungnya.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *