BERITA UTAMAPAPUA

936 Ribu Lebih Warga di Papua Masuk Kategori Penduduk Miskin, BPS Beberkan 4 Faktor Penyebabnya

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

936 Ribu Lebih Warga di Papua Masuk Kategori Penduduk Miskin, BPS Beberkan 4 Faktor Penyebabnya

Share this article
IMG 20230122 WA0020
Persentase penduduk miskin di Papua

Jayapura, fajarpapua.com– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat pada September 2022 sebanyak 936,32 ribu warga Papua masuk dalam kategori penduduk miskin.

Angka ini menunjukkan persentase penduduk miskin pada September 2022 naik sebesar 26,80 persen atau meningkat 0,24 persen poin dibanding Maret 2022.

ads

Meski demikian angka tersebut menurun sedikit sebesar 0,58 persen poin jika dibandingkan pada periode yang sama di September 2021.

Statistisik Ahli Madya Fungsi Statistik Sosial BPS, Sugiyanto mengatakan, jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 936,32 ribu orang.

Angka penduduk miskin di Papua ini lanjutnya meningkat sebanyak 14,2 ribu orang dibanding pada Maret 2022.

“Namun menurun 8,17 ribu orang dibanding September 2021, sehingga jumlah persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 5,02 persen, naik 0,27 persen poin menjadi 5,29 persen pada September 2022,” katanya.

Sementara untuk persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 35,39 persen, naik 0,29 persen poin menjadi 35,68 persen September 2022.

“Ada beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2022-September 2022,” ujar Sugiyanto.

Pertama, lanjut dia, ekonomi Papua triwulan III 2022 terhadap triwulan I-2022 mengalami kontraksi 0,76 persen (q-to-q).

Kedua, pada September 2022tingkat inflasi gabungan tiga kota IHK di Papua sebesar 0,31 persen.

Ketiga, nilai tukar petani (NTP) gabungan (dengan perikanan) pada September 2022 sebesar 99,08 turun sebesar 2,03 persen dibandingkan Maret 2022.

Kemudian jika dibandingkan September 2021, angka itu juga turun sebesar 2,90 persen.

“Dengan nilai NTP di bawah 100, maka diketahui bahwa pada September 2022 petani di Provinsi Papua mengalami defisit,” ucap Sugiyanto.

Dia menambahkan, yang keempat, berbagai ancaman keamanan, terutama oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selama tahun 2022 untuk beberapa wilayah di Provinsi Papua cukup berpengaruh. (an)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *