BERITA UTAMAMIMIKA

DPRP Kritik PPI Pomako Tanpa SPBN, Nelayan Terpaksa Beli Bahan Bakar di Nawaripi, Lalu Kapal 30 GT Dapat BBM Darimana?

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

DPRP Kritik PPI Pomako Tanpa SPBN, Nelayan Terpaksa Beli Bahan Bakar di Nawaripi, Lalu Kapal 30 GT Dapat BBM Darimana?

Share this article
IMG 20230508 WA0072
Anggota DPRP Papua, John NR Gobay saat berdiskusi dengan Nanda Septiantoro selaku Sales Branch Manager PT Pertamina (Persero) Mimika,

Timika, fajarpapua.com – Hingga kini, Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pomako belum dilengkapi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). Akibatnya, nelayan terpaksa mengambil bahan bakar di SPBU Nawaripi.

Kondisi itu mendapat kritikan dari anggota DPRP Papua, John NR Gobay.

ads

Dalam rilis yang diterima fajarpapua.com, Senin (8/5), John meminta Pertamina dan Kementerian Perikanan dan Kelautan agar memperhatikan hal ini.

“Pertama kali saya melakukan kunjungan ke PPI Pomako pada akhir tahun 2017. Hari ini saya juga melakukan kunjungan ke PPI Pomako untuk yang kesekian kalinya artinya sudah 6 tahun. Namun sampai dengan detik ini belum ada SPBN khusus nelayan yang ada di Pomako,” ungkapnya.

Dikatakan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, pada areal Pelabuhan Perikanan atau yang namanya PPI dan TPI harus ada fasilitas stasiun pengisian bahan bakar minyak.

“Sekarang yang menjadi pertanyaan kapal-kapal dibawah 30 Grostone  yang berlayar dan sandar di Pelabuhan Pomako ini mendapatkan minyak dari mana?” tanyanya.

Lanjut John, fakta yang terjadi saat ini nelayan-nelayan Mimika yang ada di Pomako mengalami kesulitan memperoleh bahan bakar minyak, akhirnya mereka terpaksa membeli BBM di SPBU Nawaripi.

“Saya juga sempat berdiskusi dengan salah satu pejabat Pertamina Mimika, Nanda Septiantoro, Sales Branch Manager PT Pertamina (Persero) Mimika, Papua, Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa pernah diusulkan dua orang pengusaha untuk membangun SPBN namun sampai dengan hari ini belum ada. Beliau juga menyampaikan bahwa ada juga pihak yang telah menghubunginya untuk membangun SPBN di Pomako,” bebernya.

Diakui John, alasan modal mengakibatkan pembangunan SPBN tidak terlalu dilirik pengusaha Mimika.

“Saya minta Pertamina dan juga Kementerian Kelautan dan Perikanan mungkin dapat membuat skema yang lebih sederhana agar dapat dibangun atau disediakan SPBN di Pomako,” bebernya.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *