Timika, fajarpapua.com – Masuk ke ruang pleno yang sedang diskors, Caleg Partai Hanura, Saleh Alhamid mencari salah satu anggota KPU Kabupaten Mimika.
Beruntung saat itu tidak ada satu pun komsioner KPU yang berada di Graha Eme Neme Yauware, Jumat (8/3).
Di dalam gedung, Saleh mengatakan Komisioner KPU Budiono diduga merupakan orang dari Bupati Mimika yang sengaja dipasang untuk menghabisi seluruh Caleg yang dianggap tidak berkenan dengan kebijakan politik Pemda Mimika.
“Batalkan pleno malam ini, ini jelas-jelas ada tindak pidana, ini sudah tidak benar tidak bisa didiamkan mana Budiono jangan sembunyikan dia,” teriak Saleh.
Ia menuduh KPU Mimika telah berbuat curang karena menurutnya kecurangan itu terlihat karena dari perolehan suara dirinya nomor urut 5 tiba-tiba saat pleno menjadi nomor urut tujuh.
“Saya tadi nomor urut lima dikasih masuk nomor tujuh dan digantikan partai lain. Saya dapat data yang dibagikan oleh PPD saat pleno tadi,” tegasnya.
Ia meminta agar aparat keamanan mengambilalih stabilitas keamanan karena akan banyak massa pendukung yang akan melakukan aksi karena diduga ada kecurangan sistematis.
“Ini jelas-jelas didepan ada tindakan pidana kenapa Polisi diam saja. Dibalik ini dugaan kuat dilakukan oleh Budiono,”u ngkapnya.
Aparat kepolisian berusaha menenangkan Saleh Alhamid dan membawa keluar dari gedung karena Caleg tidak diperbolehkan masuk ke dalam gedung.
Setelah diluar Saleh Alhamid meninggalkan Graha Eme Neme Yauware.(ron)