BERITA UTAMAMIMIKA

Angkat Budaya Kamoro Lewat Buku,Wakil Bupati Mimika John Rettob Apresiasi Gebrakan PMKRI

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
519
×

Angkat Budaya Kamoro Lewat Buku,Wakil Bupati Mimika John Rettob Apresiasi Gebrakan PMKRI

Share this article
IMG 20240422 WA0048
Wakil Bupati Johannes Rettob saat membuka kegiatan launching dan bedah buku “KAMORO” Kebudayaan Masyarakat dan Perubahan Sosial di Hotel Cenderawasih 66.

ads

Timika, fajarpapua.com  – Wakil Bupati MimikaJohannes Rettob membuka kegiatan launching dan bedah buku “KAMORO” Kebudayaan Masyarakat dan Perubahan Sosial karya Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Timika.

Kegiatan ini dihadiri Penanggap dari Guru Besar Sosiologi UNCEN, Prof. Dr. Drs Avelinus Lefaan M.S, Sekjen PP PMKRI, Christian A.D Rettob, Tokoh Kamoro, Dominggus Kapiyau S.Sos, M Si, dan Tokoh Intelektual Kamoro, Dr Leonardus Tumuka, S IP, M.Si, yang dilaksanakan di Hotel Cenderawasih 66, Senin (22/04).

Wakil Bupati Johannes Rettob menyampaikan apresiasi terhadap langkah PMKRI Mimika yang sudah menyusun buku “KAMORO”, dimana buku ini bisa menjadi referensi bacaan bagi masyarakat Mimika terutama Suku Kamoro.

“Saya mengapresiasi anak-anak ini, mampu menulis Budaya Kamoro dan dituangkan dalam buku, buku ini sangat baik untuk mengenalkan Budaya Kamoro kepada semua masyarakat,” ungkapnya.

Ia menambahkan, setelah membaca buku tersebut diharapkan dapat menambah wawasan dan bisa lebih tahu tentang suku, adat dan budaya kamoro sendiri.

“Buku ini sudah bagus namun perlu digali lagi terkait kebudayaan Suku Kamoro, bisa lebih mendalam lagi penulisannya,” ujarnya lagi.

Ia berharap dengan adanya bedah buku tersebut bisa menjadi catatan dan penambahan literasi bagi penulis dan menjadikan buku lebih baik dan sempurna.

“Dengan adanya bedah buku saya berharap, buku ini bisa lebih teliti, bisa lebih mendalam, sehingga masyarakat lebih puas mendapat pembelajaran terkait Budaya Kamoro ini,” tambahnya.

Disis lain, Ketua Presidium PMKRI Timika, Mersi Sundung yang juga ketua penulis buku “KAMORO” mengatakan, penulisan buku dimulai tahun 2022, dengan mendatangkan pemateri Roberth Yewn.

“Selanjutnya kami melakukan survei selama 2 bulan dengan langsung terjun ke lapangan dari Kampung Pomako hingga ke pesisir, namun karena terkendala akomodasi sehingga kami sempat menunda penelitian,” ujarnya.

Mersi menjelaskan, tim kembali melanjutkan pembuatan judul buku hingga mendapatkan usulan beberapa judul dan pada tahun 2023 tim menyelesaikan penulisan buku KAMORO.

“Jadi tadi kita lakukan bedah dan memang masih banyak masukkan dari penanggap, dari tanggal-tanggal bersejarah, budaya yang harus dilengkapi dan penambahan narasumber yang lebih banyak,” jelasnya.

Dari tanggapan yang diberikan, timnya akan mengkaji ulang buku tersebut dengan memasukkan tanggapan-tanggapan yang diberikan.

“Untuk penerbitan pertama kami keluarkan 100 buku, namun kami belum bisa melanjutkan cetakkan, karena masih banyak yang harus kami perbaiki dan kaji dari penanggap,” tuturnya. (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *