BERITA UTAMAPAPUA

Pemprov Papua Barat Siapkan Pencegahan Penularan Omicron

cropped cnthijau.png
6
×

Pemprov Papua Barat Siapkan Pencegahan Penularan Omicron

Share this article
Vaksinasi massal aparat pemerintah dan masyarakat umum di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Vaksinasi massal aparat pemerintah dan masyarakat umum di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Manokwari, fajarpapua.com – Pemerintah Provinsi Papua Barat menyiapkan pencegahan gelombang ketiga penularan COVID-19 dengan varian baru, Omicron, melalui pengetatan pengawasan mobilitas warga di pintu masuk dan percepatan vaksinasi di 13 kabupaten dan kota di daerah itu. “Selain perketat pengawasan di pintu-pintu kedatangan, kekebalan imunitas 70 persen penduduk akan memperkecil kemungkinan penyebaran varian Omicron di Papua Barat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan di Manokwari, Senin.


Ia mengatakan penularan Omicron semakin dekat ke Indonesia. Sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia dan Papua Nugini, sudah mencatat penularan varian baru COVID-19 itu.

ads


Ia mengatakan meski kasus Omicron belum ditemukan di Tanah Air, pencegahan sejak dini perlu dilakukan dengan percepatan vaksinasi warga Papua Barat untuk mengurangi risiko terburuk di kemudian hari jika tertular virus itu. “Vaksinasi COVID-19 untuk terbentuknya kekebalan imunitas wajib bagi semua warga daerah ini. Perlu dicatat bahwa dari 357 kasus kematian akibat COVID-19 Papua Barat, 90 persen kasus karena belum divaksin sementara 10 persen kasus lainnya disebabkan sakit penyerta atau komorbit,” ujarnya. 

Dinkes Papua Barat bersama Satgas COVID-19 tengah menyiapkan langkah “jemput bola” vaksinasi menyasar kelompok masyarakat adat asli Papua dan suku-suku nusantara dengan merangkul para kepala suku dan ketua-ketua kerukunan.


“Masyarakat adat pun harus selamat dari ancaman COVID-19 yang masih terus bermutasi, kita sudah tatap muka dengan para pimpinan adat dari suku asli Papua dan suku-suku nusantara, mereka diharapkan bertanggung jawab mengarahkan warganya untuk divaksin,” kata Otto.

Ia menambahkan cakupan vaksinasi COVID-19 Papua Barat per 3 Desember, 48 persen penduduk Papua Barat atau 365.472 orang sudah divaksin dosis pertama, sementara 28 persen penduduk atau 222.903 orang sudah menyelesaikan vaksinasi dosis kedua.


Juru Bicara Satgas COVID-19 Papua Barat dr Arnold Tiniap mengatakan per 5 Desember 2021 kasus aktif Papua Barat tersisa 14 orang tersebar di tujuh kabupaten dan kota. Sebanyak 14 kasus aktif di Papua Barat itu, berasal dari Kabupaten Teluk Bintuni enam orang, Teluk Wondama tiga orang, Kota Sorong, Fakfak, Maybrat, Sorong Selatan, dan Sorong, masing-masing satu orang.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *