BERITA UTAMAPAPUA

Papua Barat Kondusif Usai Aksi 114 di Manokwari dan Kota Sorong

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Papua Barat Kondusif Usai Aksi 114 di Manokwari dan Kota Sorong

Share this article
Unjuk rasa 11 April oleh elemen mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Pilar Pemuda Rakyat (PIDAR) Papua Barat di kabupaten Manokwari, Senin (11/4/2022).
Unjuk rasa 11 April oleh elemen mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Pilar Pemuda Rakyat (PIDAR) Papua Barat di kabupaten Manokwari, Senin (11/4/2022).

Manokwari, fajarpapua.com -Kepala bidang (Kabid) Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi melalui siaran pers Senin malam, menyatakan bahwa situasi Papua Barat kondusif usai aksi unjuk rasa yang digelar di Manokwari dan Kota Sorong pada Senin 11 April 2022 atau aksi 114. “Situasi Papua Barat sampai malam ini kondusif, atas nama institusi Polri di Papua Barat, kami mengapresiasi elemen mahasiswa dan masyarakat yang telah menyampaikan aspirasinya dengan santun dan tertib pada aksi hari ini,” ujar Kabid Humas.

 Unjuk rasa mahasiswa dan elemen masyarakat Papua Barat di kabupaten Manokwari dan Kota Sorong yang digelar pada Senin 11 April 2022 atau aksi 114 berlangsung aman dan damai hingga selesai.

ads

Adam mengatakan aksi berjalan damai seiring dengan pengamanan aksi 114 yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian melalui pendekatan humanis dan dialogis.   “Pengamanan aksi hari ini lebih mengedepankan sikap humanis saat berhadapan dengan massa aksi. Ini sesuai arahan pimpinan Polda Papua Barat,” katanya.

 Selanjutnya unjuk rasa di Manokwari oleh elemen mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Pilar Pemuda Rakyat (PIDAR) Papua Barat menyampaikan enam poin pernyataan sikap. 

Deflisen Pahala koordinator aksi menyatakan enam poin pernyataan sikap yang dibacakan di muka umum berisikan penolakan tiga periode masa jabatan presiden hingga menolak penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. “Aksi hari ini adalah aksi serentak secara nasional, pemuda sebagai garda terdepan bangsa menolak isu tiga periode presiden, juga menolak penundaan Pemilu 2024,” ujar Deflisen Pahala. 

Deflisen menambahkan aksi tersebut juga menyuarakan penolakan terhadap kenaikan bahan bakar minyak (BBM), karena akan berdampak pada kenaikan harga sembilan bahan pokok khususnya wilayah Papua Barat.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *