BERITA UTAMAMIMIKA

KPK Tahan Lagi Satu Tersangka Korupsi Gereja Kingmi Mimika, Dua Saksi akan Dipanggil Ulang

cropped cnthijau.png
9
×

KPK Tahan Lagi Satu Tersangka Korupsi Gereja Kingmi Mimika, Dua Saksi akan Dipanggil Ulang

Share this article
Satu tersangka TA korupsi Gereja Kingmi Mile 32 Timika ditahan KPK.
Satu tersangka TA korupsi Gereja Kingmi Mile 32 Timika ditahan KPK.

Jakarta, fajarpapua.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menahan satu tersangka kasus dugaan korupsi terkait pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika.

Tersangka itu bernama Teguh Anggara (TA) selaku Direktur PT Waringin Megah (PT WM).

ads

Pantauan wartawan, di gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022) pukul 17.00 WIB, Teguh terlihat memakai rompi oranye, khas tahanan KPK. Selain memakai rompi oranye, tangan Teguh juga diborgol saat dibawa ke ruangan konpers KPK.

Teguh akan ditahan 20 hari pertama di rumah tahanan (rutan) KPK pada gedung Merah Putih.

“Masih dalam rangka kepentingan proses penyidikan tim penyidik menahan tersangka TA untuk 20 hari pertama terhitung hari ini,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, dalam konferensi pers di kantornya hari ini.

Selain itu, KPK menjadwalkan ulang pemanggilan dua saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, Papua, yang menjerat Bupati nonaktif Mimika Eltinus Omaleng (EO).

Dua saksi tersebut masing-masing ASN Kementerian Keuangan/ahli pada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Achmad Zikrulah dan Ariadi selaku wiraswasta. KPK sedianya memanggil keduanya untuk diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (1/11).

“Achmad Zikrulah, informasi yang kami terima, saksi konfirmasi untuk dilakukan penjadwalan ulang pada Senin (7/11),” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Rabu.

Ali mengatakan saksi Achmad akan diperiksa dalam kapasitas sebagai ahli dan diminta untuk menerangkan terkait aturan-aturan dari proses dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Sementara itu, saksi Ariadi akan dikonfirmasi terkait ketidakhadirannya.

“Saksi tidak hadir dan konfirmasi kepada tim penyidik untuk juga dijadwal ulang,” tambah Ali.

Dalam penyidikan kasus tersebut, KPK juga memanggil tiga saksi untuk diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu, yaitu wiraswasta/mantan pimpinan cabang PT Mandala Prima Konsultan Jemmy Sapakoly, Gustaf Urbanus Patandianan dari pihak swasta/Kepala Cabang PT Satria Creasindo Prima, dan pihak swasta/buruh harian lepas bernama Kadir.

“Hari ini, pemeriksaan saksi untuk tersangka EO. Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” ucap Ali.

Selain EO, KPK juga menetapkan dua tersangka lainnya yaitu Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Mimika/pejabat pembuat komitmen (PPK) Marthen Sawy (MS) dan pihak swasta/Direktur PT Waringin Megah (WM) Teguh Anggara (TA).

Akibat perbuatan para tersangka, KPK menduga terjadi kerugian keuangan negara sekitar Rp21,6 miliar dari nilai kontrak Rp46 miliar. Dari proyek itu, EO diduga turut menerima uang sekitar Rp4,4 miliar.

Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

KPK telah menahan dua tersangka, yakni EO dan MS; sedangkan tersangka TA belum ditahan penyidik KPK.(red/ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *