BERITA UTAMAMIMIKA

Sudah Layani 1.000 Lebih Pasien, Pemda Mimika dan PT Freeport Tandatangani Kerja Sama Untuk Operasional RS Waa Banti

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
128
×

Sudah Layani 1.000 Lebih Pasien, Pemda Mimika dan PT Freeport Tandatangani Kerja Sama Untuk Operasional RS Waa Banti

Share this article
IMG 20231102 WA0014
Penandatanganan kerjasama antara Pemda Mimika dan PTFI dalam hal pengoperasian RSWB yang dilakukan di Rimba Papua Hotel Timika, Kamis (2/11).

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Timika, fajarpapua.com – Pemda Mimika melalui Dinas Kesehatan mulai mengoperasikan RS Waa Banti (RSWB) usai diresmikan Bupati Eltinus Omaleng pada 15 September 2023 lalu.

Namun untuk operasional rumah sakit pratama tersebut, Kepala Dinas Kesehatan mewakili Pemda Mimika menandatangani kerjasama dengan PT Freeport Indonesia yang diwakili VP Goverment Relation Jonny Lingga, di Rimba Papua Hotel Timika, Kamis (2/11).

Dalam klausul kerjasama yang berlaku hingga 31 Desember 2024 itu, para pihak menyepakati kolaborasi demi menunjang pembangunan sarana dan prasarana serta operasional RSWB.

Jonny Lingga dalam sambutannya menyampaikan RSWB memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Desa Banti I, Banti II, Opitawak, dan beberapa kampung sekitar. Kesadaran akan pentingnya infrastruktur kesehatan yang memadai bagi pemulihan dan pembangunan di daerah ini menjadi pendorong utama kolaborasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika dan PTFI dalam mengembangkan RS Waa Banti.

“Kolaborasi dalam proses pembangunan kembali RS Waa Banti ini menunjukkan komitmen kerja sama yang baik antara Pemerintah, PT Freeport Indonesia (PTFI), Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), bersama semua pemangku kepentingan untuk membuka kembali akses layanan kesehatan bagi masyarakat di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah,” kata Jonny.

Menurutnya, ada dua yang ditekankan dalam menjalin hubungan baik bersama Pemda Mimika yaitu saling menghargai dan kolaborasi. Jika kedua hal tersebut diterapkan maka kerja sama yang baik akan terjalin.

“Itu yang kami terapkan selama ini dengan Pemda Mimika, karena kita bekerja dengan saling menghormati dan berkolaborasi maka nantinya apa yang kita kerjakan akan berjalan lancar,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra menyampaikan, RS Waa Banti akan diperkuat oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas yang bertugas di Pos Banti dan dari redistribusi Puskesmas lain yang saat ini jumlah nakesnya sekitar 60 orang.

Sebagai rumah sakit pratama, RS Waa Banti akan menjalankan peran upaya kesehatan kuratif, yaitu rawat jalan dan inap. Pada tahap awal, ada empat pelayanan yang akan dilakukan, yaitu poli umum, farmasi, pelayanan ibu bersalin, dan pelayanan gawat darurat.

“Kolaborasi Pemkab Mimika bersama Freeport telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat pengadaan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya di kampung Banti sebagai wilayah terdekat dari operasional PTFI. Dari segi fasilitas, RS Waa Banti akan menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Banti dan warga Distrik Tembagapura dan sekitarnya,” ujar Reynold.

Dalam proses pembangunan RS Waa Banti oleh Pemerintah, PTFI terlibat mulai dari pembersihan lahan lokasi pembangunan rumah sakit, dukungan transportasi untuk pergerakan material bangunan dan tenaga kerja, penyediaan material tambahan, air bersih, listrik, 1 unit genset, bahan bakar, peralatan konstruksi, dukungan teknis, dan 1 unit mobil ambulance. Selain itu Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) juga telah menghibahkan lahan sebagai lokasi pembangunan RS Waa Banti.

Untuk operasional RSWB sebagaimana disepakati dalam perjanjian kerjasama bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, PTFI akan memberikan dukungan kelengkapan fasilitas layanan kesehatan RSWB, meliputi satu unit kendaraan operasional, perawatan berkala untuk dua unit kendaraan operasional, prasarana air bersih, satu unit genset, bahan bakar diesel untuk genset dan dua unit kendaraan operasional, makanan bagi petugas kesehatan dan pasien RSWB, bantuan akomodasi sementara bagi petugas kesehatan, jalur komunikasi gawat darurat, dukungan RS PTFI Tembagapura untuk in-house training, rujukan pasien, pengawalan ambulans pasien rujukan RSWB ke RSUD Timika, pengelolaan limbah medis dan pemberian peralatan kebersihan dan pemeliharaan RSWB, serta melakukan penilaian dan penguatan stabilitas lereng pada lahan di sekitar RSWB.

Tahun 2017 fasilitas ini dibakar dan dirusak oleh kelompok tidak dikenal, mengakibatkan ratusan orang dievakuasi ke Timika. Tahun 2019, evakuasi penduduk Banti harus dilakukan kembali karena kondisi keamanan. Pada tahun 2021, dilakukan proses pemulihan Banti. PTFI membantu proses pemulihan listrik dan pengadaan air bersih.

Pada tahun 2022, Pemerintah membangun kembali RSWB dengan dukungan PTFI dan YPMAK. Pada 15 September 2023, RSWB diresmikan Bupati Mimika dan telah melayani lebih dari 1000 pasien sejak dibuka. Tahun 2023, perbaikan jalan, jembatan, dan program ekonomi dimulai oleh PTFI sebagai bagian dari normalisasi Banti.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *