Klaim Raih Suara di 18 Distrik, Tim Solid Kemenangan Elfinus Omaleng Minta KPU Mimika Kawal Suaranya

Timika, fajarpapua.com – Tim Solid Kemenangan Elfinus Omaleng mendatangi Kantor KPU Kabupaten Mimika untuk menyerahkan aspirasi terkait hasil Pemilu 2024.

Tim Solid Kemenangan Elfinus Omaleng mengklaim telah melakukan perhitungan secara manual dan mendapatkan perolehan suara yang memenuh syarat mengantarkan kandidat mereka lolos di DPR RI.

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Tim Solid Kemenangan Elfinus Omaleng, Anna Hungan saat menyampaikan aspirasinya.

Selain itu pihaknya juga meminta KPU Kabupaten Mimika untuk mengawal dengan baik suara yang diperoleh Elfinus Omaleng.

“Kami menyampaikan aspirasi dan memohon dukungan demi kehormatan masyarakat nusantara Mimika serta hak asli orang Papua, serta kehormatan tujuh suku besar terutama Amugme dan Kamoro, sehingga KPU harus mengawal suara ini dengan baik,” ungkapnya saat ditemui Kamis (29/2).

Dalam kesempatan itu juga dijabarkan empat point penting didalam aspirasi yaitu :

1. Elfinus Omaleng sudah menang secara mutlak di seluruh Dapil di 18 Distrik, sehingga meminta KPUD mengawal suara sampai ke pusat.
2. Harga diri Kabupaten Mimika DPT terbesar di 8 Kabupaten sehingga kami meminta satu kursi untuk Elfinus Omaleng sebagai perwakilan dari Papua untuk duduk di DPR RI.
3. Atas nama Kabupaten Mimika, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Paniai serta empat Kabupaten lain, juga memberi dukungan berupa tanda tangan mulai dari tokoh adat, dan sudah terlampir dalam surat yang sudah diserahkan.
4. Kiranya pernyataan kami tadi menjadi kekuatan bagi pihak KPU untuk mengamankan suara ini sebagai salah satu anak negri menjadi wakil rakyat.

Dirinya juga menyampaikan pernyataan yang dibuat didasarkan oleh tim kerjanya dilapangan disetiap TPS yang mencatat suara bagi kandidat yang mereka usung.

” Jadi untuk Elfinus Omaleng dari PKS nomor urut 2 tingkat DPR RI rekap dapat mencapai suara 58 persen, “tandanya

Ia berharap KPU dapat mengawal kemenangan yang telah tercatat dan ini merupakan suara murni tidak dibayar.

“Kami tidak ada sistem uang, ini suara rakyat bawah yang ingin anak negrinya berkarya di Politik dan berdiri di tanahnya sendiri, KPU kami harap memutuskan sesuai data jangan sampai ada suara yang berkurang, dan kami harap caleg kami ini harus duduk di Senayan, cukup sudah dari suku lain yang duduk berbicara untuk Papua, biarkan anak Papua yang duduk disana dan membela, dan mengangkat hak, martabat orang Papua dimata dunia, “tutupnya. (moa)