BERITA UTAMAMIMIKA

Tahun 2020, Angka Sebaran Kasus Malaria di Mimika Berkisar 240/1.000 Penduduk

pngtree vector tick icon png image 1025736
11
×

Tahun 2020, Angka Sebaran Kasus Malaria di Mimika Berkisar 240/1.000 Penduduk

Share this article
Dinkes
Penanggungjawab Malaria pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Obeth Takege, SKM MPH.

Tenaga analis yang terlatih di Timika ada 4 orang, dimana penanganan pasien yang datang ke laboratorium, rata-rata penanganan di laboratorium untuk membaca kevalidan slite diatas 98 persen.

Sehingga tahun 2021 Dinkes butuh tingkatkan tenaga yang lain lagi.

ads

Kemudian untuk menurunkan angka sesuai amanat Perbup 3 Tahun 2013, bagiamana OPD-OPD lain dapat membantu mengatur masyarakat, ketika ada kasus yang ada dimasyarakat, OPD-OPD terkait dapat bekerjasama. Artinya peran serta para stakeholders dapat mendampingi warga agar minum obat sampai tuntas. Materi design tentang mengurangi malaria nanti diberikan oleh Dinkes.

“Tahun 2012, Dinkes akan latih kader malaria sebanyak 195 orang, yang diambil dari kalangan gereja, para pendeta, para pemuda yang nantinya diambil untuk mengikuti pelatihan agar mereka menjadi kader malaria sebagai perpanjangan tangan dinkes atau puskesmas dalam mengurangi kasus malaria,” harapnya.

Obeth menjelaskan, tahun 2021 api itu harus menjadi 100/ 1.000 penduduk dan semua elemen harus sadar bahwa gerakan eliminasi malaria adalah gerakan bersama sehingga Mimika menjadi daerah yang bisa eliminasi malaria dengan kasus 1-2 persen pada 2025 dan masuk 2026 Kabupaten Mimika bebas malaria.

“Semua cita-cita ini terwujud jika Pemkab Mimika, Dinkes, semua OPD terkait, puskesmas, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, aparat distrik, aparat keluahan dan kampung, satu pikiran satu jalan, dan satu konsep dengan Pemkab dalam mengeliminasi malaria ini,” terang Obeth.

Saat ini pihaknya, didampingi UNICEF, Perdaki, YKPMP, dan Malaria Control PTFI (Malcon).

Dinkes merasa terbantu dengan pihak-pihak yang punya kepedulian yang sama soal malaria, dan sepakat memberantas dan mengeliminasi malaria sesuai perintah Perbup No 3 Tahun 2013.

“Salah satu program bersama adalah mengidentifikasi kasus karena ada peningkatan kasus sudah sejak tanggal 6-11 November teman-teman sudah jalan ke pesisir. Kegiatan mereka inspeksi soal lingkungan, inspeksi serta intervensi kebiasaan masyarakat, dan juga intervensi kasus,” pungkasnya.

Untuk pembagian kelambu sampai bulan ini sudah 51 persen dengan metode rapid pro. Rapid pro adalah salah satu aplikasi dari kementrian dimana daerah dapat mengudate data setiap petugas berkunjung ke rumah warga, setelah selesai petugas dapat mengupdate kembali. Itu yang dipakai sekarang dan rata-rata sebanyak 54 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *