Timika, fajarpapua.com – Satreskrim Polres Mimika menyatakan tidak ada tanda kekerasan dari hasil visum terhadap jazad Lambertus Tabuni yang ditemukan di Jl Kartini Lorong Mujur pada Jumat (30/7).
Lambertus Tabuni merupakan warga asli Nduga yang tinggal di Desa Kadun Jaya, Distrik Wania, Kabupaten Mimika.
Jenazahnya ditemukan dalam posisi tengkurap, setengah badannya sudah bercampur lumpur dan kepalanya tertindih pohon pinang.
Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Hermanto saat ditemui fajarpapua.com mengatakan hasil visum yang diterima dari RDUD Mimika tidak ada tanda kekerasan, tetapi kepolisian tetap berusaha mengungkap kematian korban.
Pasalnya, Satreskrim Polres Mimika telah menerima keterangan dari beberapa saksi yang tinggal tidak jauh dari penemuan Lambertus Tabuni bahwa sempat mendengar teriakan keras dari luar rumahnya.
“Ada dua saksi yang kita ambil keterangan, katanya sempat dengar suara teriakan, maka dari itu kita tetap berusaha mencari tahu penyebab kematian korban,” kata Hermanto.
Selanjutnya, kedua saksi tersebut akan dipanggil ke Polres Mimika untuk dimintai keterangan lebih lanjut tetapi keduanya masih menjalani Isolasi Mandiri (Isoman), sehingga ditunda dalam waktu yang tidak ditentukan.
“Sebenarnya kita mau panggil, tapi mereka masih Isoman, jadi kita tunda hingga kedua saksi sudah selesai menjalani masa isoman,” jelas Hermanto.
Lambertus Tabuni sendiri merupakan orang yang dinyatakan hilang selama satu minggu setelah main futsal, poster kehilangannya beredar dimana-mana.
Keluarganya menangis histeris setelah mendengar kabar bahwa Lambertus Tabuni ditemukan sudah tidak bernyawa bahkan kondisinya sudah membusuk.
“Jenazahnya sudah diserahkan ke Keluarganya Minggu (1/8) dan sudah dimakamkan,” pungkas Hermanto. (rul)
