Timika, fajarpapua.com – Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) memberi pembinaan media, baik media massa maupun media pemerintah ditingkat Komando Distrik Militer (Kodim) diwilayah Kodim 1710/Mimika.
Kegiatan tersebut diikuti para awak media, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Humas Pemda Mimika dan para staf Kodim 1710, diselenggarakan di Aula Dharmawangsa Makodim 1710, Rabu (6/8).
Adapun tujuan kegiatan diantaranya, pertama, menjalin silaturahmi yang lebih erat antara Pusterad, Kodim 1710/Mimika dan insan pers setempat. Kedua, ingin mengetahui sejauhmana media dapat mendukung satkowil dalam publikasi kegiatan pembinaan teritorial di daerah khususnya di wilayah Kabupaten Mimika.
Ketiga, agar satkowil dapat memanfaatkan media massa sebagai corong informasi teritorial. Keempat, mengetahui sejauhmana media memberikan informasi/berita positif tentang teritorial. Kelima, sejauhmana kemampuan satkowil mengolah informasi menjadi suatu berita yang berdampak positif bagi kepentingan masyarakat di wilayah.
Danpusterad dalam rahannya yang dibacakan Kabag Kaminfo Sdirpid Letkol Inf Sudirman Purba menyampaikan, sesuai doktrin kartika eka paksi mengamanatkan pembinaan teritorial merupakan fungsi utama TNI dan pusat teritorial angkatan darat selaku badan pelaksana di tingkat MABESAD, dalam tugas pokoknya diberi wewenang dan tanggungjawab sebagai pembina fungsi teknis binter bagi seluruh satuan jajaran TNI AD.
“Melalui kegiatan seperti ini pada gilirannya diharapkan dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam rangka menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Menurutnya implementasi tugas pokok tersebut merupakan penjabaran sistem pertahanan semesta yang bertujuan menciptakan ruang, alat, dan kondisijuang yang tangguh guna menciptakan pertahanan negara aspek darat secara dini.
Kerjasama, koordinasi dan komunikasi secara terpadu dan berkelanjutan dengan seluruh komponen bangsa lainnya sangat diperlukan agar pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah sejalan dengan pembangunan bidang pertahanan.
“Kita semua tahu saat ini dunia masuk dalam masa yang dinamakan perang dingin kedua namun bisa juga disebut sebagai hot peace (perdamaian yang panas). Tidak sama dengan perang dingin dulu, tapi tetap saja diwarnai oleh rivalitas,” tuturnya.
Diungkapkan, beberapa ciri hot peace yaitu adanya pergeseran kekuatan, rivalitas strategis, persaingan pengaruh politik, dan perang proksi. Sekarang ini ancaman non tradisional tersebut lebih menonjol dari ancaman konvensional seperti health security (kesehatan), environmental security (lingkungan), climate security (klim), cyber security (komputer) dan lain-lain.
Pandemi covid-19 sebagai salah satu contoh nyata membuktikan bahwa ancaman non-tradisional lebih dominan dan perlu dijadikan refleksi untuk mengkaji, apalagi nanti ancaman non-tradisional ancaman yang dihadapi sebagian besar adalah ancaman di mana pengalaman masih minim dan belum sepenuhnya siap untuk menghadapinya.
“Namun, ancaman tidak hanya datang dari pandemi Covid-19 saja, tapi juga masalah siber dan ancaman iklim juga harus diwaspadai. Ancaman iklim adalah ancaman terbesar bagi bangsa indonesia sepanjang sejarah dan ancaman bagi seluruh umat manusia,” ungkapnya.
Ditambahkan, apabila visi dan misi kalangan media massa dapat bergerak secara simultan dan saling melengkapi, insan pers yang punya corong merupakan motor penggerak yang sangat dahsyat bagi negara dalam membangun jati diri dan karakter bangsa.
“Maka sekali lagi peran media massa menjadi sangat penting untuk bersama-sama TNI dalam ikut menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,” ujarnya.
Selanjutnya mewakili Dandim 1710/Mimika, Kasdim Mayor Inf Abdul Munir dalam sambutannya mengatakan, diharapkan dengan kegiatan tersebut apa yang menjadi maksud dan tujuan benar-benar terwujud
“Sehingga kedepannya sinergisitas antara Kodim 1710/Mimika bersama Pemda dan media massa di Kabupaten Mimika yang telah terjalin akan lebih kokoh karena memiliki kesamaan langkah dan tindakan dalam menjalankan tugas sehari-hari,” tuturnya.(ron)
