BERITA UTAMAMIMIKA

Sudah 240 Ekor Babi Mati Terserang Virus ASF, Pekan Depan Disnakeswan Mimika Tutup Penjualan Daging Babi

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
2704
×

Sudah 240 Ekor Babi Mati Terserang Virus ASF, Pekan Depan Disnakeswan Mimika Tutup Penjualan Daging Babi

Share this article
765f028a 5395 490d a9fd f57429fa2343
Kepala Disnakeswan Mimika drh Sabelina Fitriani.

Timika, fajarpapua.com – Sampai hari ini sudah 245 ekor babi milik warga Timika yang mati terserang virus ASF.

Dalam upaya memutus memutus rantai penyebaran virus, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnkeswan) Mimika telah membagikan Disinfektan kepada para peternak babi.

ads

“Langkah yang kita lakukan dalam rangka memutus mata rantai virus tersebut pertama sosialisasi sampai pada distribusi disinfektan kepada peternak untuk dilakukan penyemprotan ke kandang setiap hari,” kata Kepala Disnakeswan Mimika drh Sabelina Fitriani di Kantor Disnakeswan Mimika, Senin (29/1).

Selain itu, Disnakeswan akan melakukan penyuntikan serum Convalsen yang diharapkan bisa melindungi babi yang sakit yang sudah memasuki masa inkubasi virus mematikan tersebut.

“Serum ini bukan vaksin tapi serum ini memiliki antibodi yang tinggi yang berasal dari serum babi yang pernah terpapar ASF. Peternak yang bisa menyuntik bisa minta ke kami karena petugas kami hanya bisa melayani satu hari satu kandang saja,” tuturnya.

Sabelina mengungkapkan, kebobolan masuknya virus ASF ke Mimika diduga dari makanan olahan daging babi yang dibawa dari luar Timika seperti se’i dan lain sebagainya, dimana virus tersebut belum mati kemudian dimakan dan sisa makanan tersebut dibuang, selanjutnya diambil oleh peternak untuk pakan ternak babi.

Dikemukakan, Pemda Mimika sejak lama menheluarkan larangan dengan adanya instruksi Bupati tentang pemasukan ternak babi dan olahan berbahan babi ke Kabupaten Mimika.

“Virus ini mungkin dari makanan olahan daging babi entah itu oleh-oleh atau tentengan dan lain sebagainya. Kemudian dimakan dan sisanya dibuang atau dikasih makan ternaknya sendiri, nah itu yang menjadi sumber penularan,” ungkapnya.

Sabelina menambahkan selain langkah-langkah tersebut pihaknya dalam waktu dekan akan melakukan penutupan penjualan-penjualan daging babi hingga kondisinya terkendali.

“Kami mohon pengertiannya kita siapkan regulasinya mungkin satu minggu kedepan kita tutup dulu penjualan daging untuk sementara dan kami berharap masyarakat paham,”ujarnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *